PENYELESAIAN KONFLIK BERBASIS BUDAYA LOKAL
(STUDI
TERHADAP BUDAYA SETAWAR SEDINGIN DI KOTA BENGKULU)
Oleh: Wira Hadi Kusuma
ABSTRAK
Konflik adalah sesuatu yang
hampir tidak mungkin bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Selama
masyarakat masih memiliki kepentingan, kehendak, serta cita-cita konflik
senantiasa “mengikuti mereka”. Oleh karena dalam upaya untuk mewujudkan apa
yang mereka inginkan pastilah ada hambatan-hambatan yang menghalangi, dan
halangan tersebut harus disingkirkan. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi
benturan-benturan kepentingan antara individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok. Jika hal ini terjadi, maka konflik merupakan sesuatu ayang
niscaya terjadi dalam masyarakat. Salah satu hal yang penting dapat dijadikan
model dalam resolusi konflik (conflict resolution) adalah budaya lokal (local
wisdom). Masayarakat Kota Bengkulu mengenal istilah atau hukum adat yang menjadi alternatif dalam
proses penyelesaian perkara adalah Setawar Sedingin. Konsep ini bagi
masyarakat Kota Bengkulu adalah hal yang penting untuk dilestarikan dan
dikembangkan dikemuadian hari. Pada studi ini penulis ingin mengetahui bagaimana
konsep Setawar Sedingin sebagai model penyelesaian konflik di Bengkulu? Dengan
demikian, diharapkan melalui studi ini
dapat mengetahui bagaimana konsep Setawar Sedingin sebagai salah satu
alternative bagi resolusi konflik. Studi ini adalah jenis penelitian pustaka
yang bersifat deskriptif, yang akan memaparkan konsep Setawar Sedingin, dan
proses pelaksanaannya bagi masyarakat Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar